Masalah bau badan dalam istilah medis disebut dengan bromhidrosis. Bau badan sebagian besar berasal dari senyawa-senyawa alami yang dihasilkan oleh tubuh manusia.
Keringat pada dasarnya tidak berbau, namun ketika keringat mencapai permukaan kulit, bakteri-bakteri menguraikan zat-zat dalam keringat kemudian menghasilkan bau yang dikenal sebagai bau badan. Bagian tubuh tertentu seperti kaki, di belakang lutut, ketiak, selangkangan dan area-area lipatan kulit lain memiliki kecenderungan menghasilkan bau badan karena kelembapan dan tingkat bakteri yang lebih tinggi.
Penyebab Masalah Bau Badan
Masalah bau badan tidak hanya disebabkan oleh interaksi kulit dengan bakteri. Ada beberapa penyebab lain, di antaranya:
Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi keringat berlebihan secara tidak wajar tanpa dipicu oleh suhu panas atau aktivitas fisik yang intens. Kondisi ini bisa terjadi di telapak tangan, ketiak, wajah atau bagian tubuh lainnya.
Hiperhidrosis dan masalah bau badan terkait erat karena keringat yang berlebihan dapat menjadi media yang baik bagi bakteri untuk berkembang biak. Bila keringat berlebihan terjadi, khususnya di area lipatan kulit yang lembap, maka dapat tercipta lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan bakteri.
Makanan yang dikonsumsi
Makanan tertentu yang mengandung belerang seperti bawang merah, bawang putih dan beberapa sayuran dapat memengaruhi aroma tubuh seseorang. Belerang yang terkandung di dalam makanan dapat diuraikan menjadi senyawa yang diekskresikan melalui kelenjar keringat ekrin, hal ini dapat menyebabkan bau badan yang sangat kuat.
Selain itu, makanan pedas juga dapat memicu respons tubuh untuk memproduksi lebih banyak keringat sebagai mekanisme alami tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. Akibat dari meningkatnya produksi keringat ini, maka intensitas bau badan juga makin meningkat.
Baca Juga: Makanan Ini Dapat Memicu Keringat dan Bau Badan Tidak Sedap
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memainkan peran penting dalam produksi keringat dan masalah bau badan. Ketika berolahraga atau melakukan aktivitas sedang hingga berat lainnya, tubuh akan bereaksi dengan memproduksi keringat guna menurunkan suhu tubuh. Produksi keringat berlebih meningkatkan intensitas bau badan karena interaksi keringat dengan bakteri di kulit.
Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan memicu produksi keringat yang berlebihan pada beberapa orang. Respons tubuh terhadap stres bisa berbeda-beda, salah satunya peningkatan aktivitas kelenjar keringat yang pada gilirannya meningkatkan produksi keringat.
Keringat yang dipicu oleh stres dan kecemasan dapat memengaruhi bau badan seseorang. Keringat yang dihasilkan biasanya memiliki komposisi berbeda yang menyebabkan bau badan tak sedap.
Masalah berat badan dan obesitas
Orang yang memiliki masalah berat badan dan obesitas cenderung memiliki bau badan berlebihan. Masalah ini disebabkan oleh interaksi keringat dan bakteri di area-area lipatan kulit yang dimiliki orang dengan kelebihan berat badan. Interaksi ini meningkatkan masalah bau badan yang lebih kuat.
Membersihkan daerah lipatan dengan baik, menjaga kebersihan kulit secara menyeluruh, dan mengurangi kelembapan dapat membantu mengurangi risiko bau badan yang lebih kuat.
Baca Juga: Sama-Sama Mengurangi Bau Badan, Ini Beda Deodoran dan Antiperspiran
Genetika
Faktor genetik memainkan peran dalam variasi bau badan. Apabila Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat bau badan yang kuat, maka ada kemungkinan Anda juga memiliki karakteristik bau badan yang serupa.
Anda bisa mengatasi masalah bau badan dengan menggunakan sabun antibakteri, perspirant, dan mengenakan pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik. Namun, apabila masalah bau badan tetap tidak teratasi, sebaiknya periksakan diri dan konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan bersama dokter kami dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim